Tim Gugus Tugas Reforma Agraria melakukan kegiatan pendataan TORA dan pengembangan akses di Kabupaten Bengkulu Tengah. Lokasi pengambangan akses terdapat di empat desa, yaitu Desa Padang Kedeper, Desa Abu Sakim, dan Desa Padang Betuah, Desa Sri Kuncoro. Berikut potensi akses yang ada di keempat desa:

1. Desa Sido Luhur

• Ditetapkan sebagai Desa Wisata
• Wisata Alam Batu Kambing
• Kolam ikan dan sumber perairan perikanan
• Kerajinan tangan anyaman bambu
• Wisata lubuk supit

Belum adanya sumber daya manusia untuk melakukan penataan wilayah pada wisata Batu kambing, belum adanya kelompok perikanan, kurangnya pengetahuan Masyarakat tentang pengelolaan kolam ikan, belum adanya pelatihan pengolahan UMKM, kerajinan tangan masih terhambat pemasarannya. Rencana tindak lanjut tim GTRA adalah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu terkait rencana penataan Batu Kambing melalui konsultan pariwisata, berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UKM terkait fasilitasi pelatihan pengolahan dan pemasaran UMKM, dan berkoordinasi dengan Dinas Perikanan terkait pembuatan kelompok perikanan.

2. Desa Abu Sakim

• Ditetapkan sebagai Desa Wisata
• Wisata bautan Buana Alit
• Lahan milik desa yang bisa dimanfaatkan untuk ketahanan pangan
• Kerjasam Bumdes dan Masyarakat terkait peternakan sapi
• Potensi agrowisata (green house)
• Memiliki kelompok pertanian dan UMKM pembuatan roti dan produksi jamur tiram

Rendahnya keterlibatan Masyarakat di wisata Buana Alit, terhentinya pengolahan lahan agrowisata milik desa, belum adanya pengolahan pemanfaatan otoran sapi sebagai bahan pupuk, UMKM belum pernah mendapat pelatihan, dan hambatan pemasaran produk dan olahan jamur tiram. Rencana tidak lanjut Tim GTRA adalah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UKM terkait fasilitasi pelatihan pengolahan dan pemasaran UMKM, berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan terkait pemanfaatan lahan ketahanan pangan, dan berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura/Peternakan terkait pengolahan kotoran sapi menjadi pupuk kompos.