Tim Gugus Tugas Reforma Agraria melakukan kegiatan pendataan TORA dan pengembangan akses di Kabupaten Bengkulu Utara. Lokasi pengambangan akses terdapat di tiga desa, yaitu Desa Sido Luhur, Desa Bukit Harapan, dan Desa Padang Jaya. Berikut potensi akses yang ada di ketiga desa:

1. Desa Sido Luhur

• Bumdes (Jasa Brilink, rental kendaraan, perikanan dan penggemukan sapi)
• Wisata Bendungan
• UMKM (Citul Minul dan keripik tempe)
• Perairan untuk perikanan
• Hasil perikanan yang melimpah

Belum adanya pembentukan kelompok UMKM untuk pengolahan baby fish, produk olahan UMKM desa Sido Luhur masih terhambat di pemasaran, penjualan masih tergantung dengan pemesanan, beberapa kelompok perikanan belum mendapatkan aliran irigas, dan harga ikan yang tidak stabil dan pemasaran yang terbatas. Rencana tindak lanjut dari Tim GTRA ialah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bengkulu terkait pelatihan dan pengembangan UMKM, berkoordinasi dengan Dinas Perikanan terkait proses pengolahan perairan dan pembentukan kelompok perikanan, dan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum terkait irigasi perairan ikan.

1.  Desa Bukit Harapan

• Kerajinan tangan dari lidi sawit
• Wilayah Dusun V yang luas sekitar 10 ribu hektar

Desa Bukit Harapan merupakan wilayah yang gersang sehingga sulit mengembangkan tanaman pangan seperti sayuran,padi, atau buah-buahan, akses terhadapa air bersih di Desa Bukit Harapan sulit, sehingga Masyarakat harus menggunakan lebih dari satu pompa air untuk bisa tertampung di rumah masing-masing, belum adanya fasilitas umum seperti klinik Kesehatan dan sekolah. Rencana tindak lanjut tim GTRA adalah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup terkait upaya peremajaan tanah, berkoordinasi dengan Disperkimtan terkait upaya penyediaan air bersih berupa sumur bor tau Menara air, berkoordinasi dengan Biro Kesra Pemprov Bengkulu sebagai upaya pemenuhan fasilitas umum, dan berkoodinasi dengan BAPPEDA terkait program pemerintah yang bisa diterapkan di Desa Bukit Harapan terkhusus Dusun V.

3. Desa Padang Jaya

• Wisata buatan embung desa
• Gedung pusat UMKM
• UMKM (baby fish, ikan lele, lele asap, ikan salai)
• Kerajinan tangan pembuatan piring dari lidi sawit dan anyaman bambu
• Bumdes di bidang transportasi

Kurangnya penataan wisata buatan embung,wisatawan yang dating kebanyakan masih dari wisatawan local, Gedung pusat UMKM tidak diberdayakan, belum adanya kelompok yang menaungi UMKM, dan bumdesnya tidak berjalan dengan baik. Rencana tindak lanjut dari tim GTRA adalah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Provinsi terkait rencana penataan wisata embung, berkoodinasi dengan Dinas Koperasi dan UKM terkait pelatihan dan pengembangan UMKM.